top of page

Benarkah Makan Seafood + Es Jeruk (Vitamin C) dapat Menyebabkan Kematian?

  • Diyah Kurnia
  • Dec 13, 2017
  • 2 min read

Info kesehatan langsung dari RS.Prof Kandow Malalayang :


Ada seorang wanita meninggal mendadak dengan lima panca indera keluar darah, setelah diselidiki ternyata wanita ini meninggal bukan karena bunuh diri atau dibunuh, melainkan karena ketidaktahuan tentang racun akibat makanan. Wanita ini ada kebiasaan minum Vit C tiap hari. Ini tidak masalah. Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan udang. Sebenarnya cuma makan udang saja juga tidak masalah, karena orang rumahnya juga banyak makan udang malam itu dan tak ada yang meninggal.. Tetapi, karena udang mengandung Arsenic Pentoxide (As2O5), dan berhubung habis makan udang wanita itu minum Vit C, terjadilah reaksi kimia di dalam perut yang membuat As2O5 berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun. Ini mengakibatkan hati, jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga wanita itu meninggal mengenaskan dengan kelima panca indera keluar darah. Jadi hati-hati, habis banyak makan udang, kerang, kepiting, jangan minum Vit C pada saat yang bersamaan.


Di atas merupakan pesan broadcast yang pernah beredar di beberapa grup media sosial. Benarkah hal yang dikatakan dalam pesan tersebut?


Hewan-hewan laut memang dapat mencerna arsen yang di dapat dari air laut. Dengan suatu alat khusus kita dapat mendeteksi arsen sekitar 200ug dalam setiap gram berat hewan laut. Tetapi bukanlah arsen pentoksida (As2O5) yang bersifat anorganik yang kita dapatkan, melainkan senyawa arsen organik, yang disebut arsenobetain. Arsenobetain ini merupakan arsen yang telah berikatan dengan karbon (C) dan hidrogen (H), dan ini tidak bersifat toksik. Jika arsenobetain ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka senyawa ini tidak akan dicerna dan akan dikeluarkan melalui urine. Senyawa ini tidak berbahaya.


Arsenobetain tidak bisa bereaksi dengan vitamin C dan membentuk arsen trioksida (As2O3). Arsen trioksida hanya dapat dihasilkan dari pembakaran unsur arsen (As) atau sebagai hasil samping pada peleburan logam seperti tembaga, perak, dan emas. Pada umumnya arsen trioksida dipakai dalam pembuatan kaca dan pengawetan kayu, dan senyawa ini memang berbahaya. Bayangkan kayu aja bisa awet dengan senyawa ini, bagaimana dengan tubuh manusia.


Dalam suatu penelitian dengan menggunakan tikus, 50% dari semua tikus percobaan mati setelah diberikan arsen trioksida sebanyak 15,1mg/kg atau sekitar 3,02 mg untuk tikus yang beratnya 200 gram. Jika jumlah ini dikonversikan ke berat manusia, maka dengan pemberian sebanyak 16,91 mg saja 50% kemungkinan manusia akan meninggal.


Pada zaman dahulu, dikabarkan arsen trioksida telah menjadi racun yang favorit digunakan. Menurut mitos, tewasnya Napoleon Bonaparte diakibatkan racun anggur arsenik yang diteguknya dalam pengasingannya di pulau St. Helena. Setelah melalui banyak penelitian dan percobaan, saat ini arsen trioksida dapat digunakan untuk mengobati leukemia promyelositik akut, tentunya jika diberikan dengan dosis yang tepat, sekitar 0,15 mg/kg berat badan.


Kembali ke arsen pentoksida, senyawa ini dapat dihasilkan dari oksidasi lanjutan arsen trioksida. Juga memiliki sifat toksik yang sama dengan arsen trioksida.


Dengan menggunakan konduktor, arsen pentoksida dapat kembali menjadi arsen trioksida. Salah satu contoh konduktor adalah vitamin C, tapi tidak cukup kuat untuk mengembalikan arsen pentoksida menjadi senyawa pembunuh.

 
 
 

Comments


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page